Pohon, Pepohonan, Hijau. Tiga kata itulah yang seharusnya
dan memang harus selalu berada dalam jangkauan mata kita selaku makhluk hidup
yang mendiami bumi. Pohon, sebuah pohon adalah ribuan kehidupan. Dalam tubuh
sebuah pohon, yang hidup bukan hanya pohon itu sendiri. Makhluk-makhluk lain
pun turut serta menikmati keberadaannya sebagai penghargaan terhadap ke-eksisan
pohon itu dalam menjalani hidup yang penuh dengan perubahan. Pepohonan,
kumpulan dari pohon yang menjadi tumpuan harapan kita untuk mengurangi
kandungan CO2 di atmosfer bumi yang kian hari kian menumpuk. Hijau, memang
bukan warna merah yang mengandung gairah, tapi warna hijau adalah warna yang
mengandung ketentraman, kejernihan, kesejukkan dan segala sesuatu yang
dibutuhkan oleh jiwa dalam menikmati kesendirian.
Menanam pohon bukan hanya berarti kita berpartisipasi dalam
mengurangi kadar CO2 atau dalam rangka percobaan menurunkan suhu bumi. Namun,
lebih dari itu semua menanam pohon sama dengan bentuk pertanggung jawaban kita
terhadap segala macam gas CO2 yang telah kita keluarkan setiap harinya. Pernahkah
kita menghitung berapa banyak gas CO2 yang kita buang setiap harinya? Memang sudah ditemukan
alatnya? Kalau sudah silahkan dihitung. Kalau kita menanam satu pohon yang
anggap saja akan terus hidup sampai kita mati kelak, apakah sudah cukup
untuk menetralisir seluruh gas CO2 yang
kita lepas? Silahkan jawab sendiri.
Menanam pohon dengan pertumbuhan lama, seperti Pohon Asem, Pohon Kelengkeng, dll memang tidak akan menguntungkan bagi kita secara pribadi. Namun, dikemudian hari saat pohon yang kita tanam telah tumbuh besar dan berbuah (jika itu pohon buah) anak cucu kita lah yang akan menikmatinya. Tidak ada ruginya bagi kita untuk tanam-menanam selama lahannya masih ada.
Jadi, masihkah kita enggan menana pohon yang tumbuhnya lama dengan alasan "Tidak ada keuntunganya buat saya?" ????????
Menanam pohon dengan pertumbuhan lama, seperti Pohon Asem, Pohon Kelengkeng, dll memang tidak akan menguntungkan bagi kita secara pribadi. Namun, dikemudian hari saat pohon yang kita tanam telah tumbuh besar dan berbuah (jika itu pohon buah) anak cucu kita lah yang akan menikmatinya. Tidak ada ruginya bagi kita untuk tanam-menanam selama lahannya masih ada.
Jadi, masihkah kita enggan menana pohon yang tumbuhnya lama dengan alasan "Tidak ada keuntunganya buat saya?" ????????
No comments:
Post a Comment