Menu

Tuesday, 2 June 2015

Tanam Pohon yang Pertumbuhannya Lama, Untuk Siapa????


Pohon, Pepohonan, Hijau. Tiga kata itulah yang seharusnya dan memang harus selalu berada dalam jangkauan mata kita selaku makhluk hidup yang mendiami bumi. Pohon, sebuah pohon adalah ribuan kehidupan. Dalam tubuh sebuah pohon, yang hidup bukan hanya pohon itu sendiri. Makhluk-makhluk lain pun turut serta menikmati keberadaannya sebagai penghargaan terhadap ke-eksisan pohon itu dalam menjalani hidup yang penuh dengan perubahan. Pepohonan, kumpulan dari pohon yang menjadi tumpuan harapan kita untuk mengurangi kandungan CO2 di atmosfer bumi yang kian hari kian menumpuk. Hijau, memang bukan warna merah yang mengandung gairah, tapi warna hijau adalah warna yang mengandung ketentraman, kejernihan, kesejukkan dan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh jiwa dalam menikmati kesendirian.


Menanam pohon bukan hanya berarti kita berpartisipasi dalam mengurangi kadar CO2 atau dalam rangka percobaan menurunkan suhu bumi. Namun, lebih dari itu semua menanam pohon sama dengan bentuk pertanggung jawaban kita terhadap segala macam gas CO2 yang telah kita keluarkan setiap harinya. Pernahkah kita menghitung berapa banyak gas CO2 yang kita buang setiap harinya? Memang sudah ditemukan alatnya? Kalau sudah silahkan dihitung. Kalau kita menanam satu pohon yang anggap saja akan terus hidup sampai kita mati kelak, apakah sudah cukup untuk  menetralisir seluruh gas CO2 yang kita lepas? Silahkan jawab sendiri.
Menanam pohon dengan pertumbuhan lama, seperti Pohon Asem, Pohon Kelengkeng, dll memang tidak akan menguntungkan bagi kita secara pribadi. Namun, dikemudian hari saat pohon yang kita tanam telah tumbuh besar dan berbuah (jika itu pohon buah) anak cucu kita lah yang akan menikmatinya. Tidak ada ruginya bagi kita untuk tanam-menanam selama lahannya masih ada.
Jadi, masihkah kita enggan menana pohon yang tumbuhnya lama dengan alasan "Tidak ada keuntunganya buat saya?" ????????

No comments:

Post a Comment