Lumajang bagi banyak orang mungkin hanyalah sebuah kota kecil yang tak ada artinya. Namun dalam pandangan mataku, Lumajang jauh lebih berarti dari apa yang mereka pikirkan. Aku lahir dan besar di Bumi Lumajang ini, Tanah Air Kecilku yang amat aku cintai. Dari ujung Utara yang tandus hingga ujung selatan yang subur penuh bahan tambang, tak pernah ku lihat hal-hal yang penuh dengan kehijauan selain di Bumi Lumajang ini. Daerah yang pernah menjadi Lumbung padi Jawa Timur ini penuh dengan hamparan hijau permadani padi maupun begitu banyak rumpun pisang.
Namun siapa yang menyangka, dibalik kesubur makmuran Lumajang, tersimpan sepotong cerita yang mungkin tak akan pernah bisa diangkat ke layar kaca. Pasir besinya yang diketahui memiliki kualitas terbaik se-Asia Tenggara, tentulah menarik minat investor-investor asing dan hal itu sudah terjadi. Bagi pembangunan daerah, hal ini sangatlah baik akibatnya. Namun bagi kondisi Lumajang di masa depan, penambangan pasir besar-besaran berdamapak sangat luar biasa terhadap ekosistem sekitar pantai yang diakibatkan oleh pelebaran bibir pantai.
Berpaling dari kekayaan pasir Lumajang, naik ke atas kita akan menemukan daerah yang berpotensi mengandung emas didaerah Oro-Oro Ombo. Merupakan suatu hal yang patut digembirakan saat melihat daerah ini belum terjamah aktivitas pertambangan.
melihat potensi kekayaan alam Lumajang yang luar biasa besar, seharusnya yang kita lihat adalah perekonomian masyarakat yang terangkat naik. Namun faktanya, seperti didaerah-daerah kaya lainnya, masih banyak orang Lumajang yang menjadi BURUH di tanah air keilnya sendiri.
No comments:
Post a Comment